Bahkan saat ada
seorang yang marah sekalipun, wudhu mujarab meredakannya. “Apabila salah seorang
dari kamu dalam keadaan marah, maka berwudhulah. Sesungguhnya marah itu berasal
dari api.” (HR. Abu Dawud).
Apa
sebetulnya himah yang tersimpan di balik syariat wudhu?
Medis
sedikit banyak bisa mengungkap rahasia di baliknya. Karena, wudhu ternyata
merupakan ritual penyucian yang mengutamakan unsur kesehatan. Kesegaran yang
diperoleh, tak hanya secara fisik, namun juga mental. Tak heran, marah bisa
reda karenanya. Lebih dari itu, bagian-bagian yang dibasuh merupakan
titik-titik penting peremajaan tubuh.
Adalah Dr.
Magomedov, asisten pada lembaga General
Hygiene and Ecology (kesehatan umum dan ekologi) di Daghestan State Medical Academy,
dalam artikelnya yang berjudul “Muslims
Rituals and Their Effects on the Person’s Health” mengetengahkan bagaimana
wudhu dapat menstimulasi atau merangsang irama tubuh secara alami.
Rangsangan itu
muncul pada seluruh tubuh, khususnya pada area yang disebut Biological
Active Spots (BASes) atau titik-titik aktif biologis. BASes mirip
sekali dengan titik-titik refleksologi ala china. Bedanya, untuk menguasai
titik-titik refleksi ala china dengan tuntas paling tidak dibutuhkan waktu
15-20 tahun. Bandingkan dengan praktek wudhu yang sederhana!
Di sisi
lain, kita tahu bahwa untuk memberikan efek pijat refleksi ala china diperlukan
juga tekanan bahkan tusukan jarum. Apakah efek itu bisa terasa jika hanya
dengan usapan lembut saat berwudhu?
Sebenarnya ada 700 BASes pada tubuh kita,
tapi 65 diantaranya memiliki efek refleksi cepat, yang cukup dikenai pijatan
ringan atau usapan lembut untuk mengaktifkannya. Daerah itu dikenal sebagai “drastic
spot”.
Menurut Dr. magomedov, yang juga menguasai ilmu refleksologi
china, 61 dari 65 drastic spot tersebut adalah bagian tubuh yang
dibasuh air wudhu. Inilah letak keisimewaan wudhu!
Dengan
demikian, guyuran air wudhu, dalam konsep pengobatan modern tidak lain adalah hidromassage alias pijat dengan
memanfaatkan air sebagai media penyembuhan.mengingat system metabolisme tubuh
manusia yang terhubung dengan jutaan saraf yang ujungnya tersebar di sepanjang
kulit.
Membasuh
area wajah misalnya.
Pijatan air
air akan memberi efek positif pada usus, ginjal, dan system saraf maupun
reproduksi.
Membasuh
kaki kiri berefek positif pada kelenjar pitutiari di otak yang mengatur
fungsi-fungsi kelenjar endokrin (kelenjar yang bertugas mengatur pengeluaran
hormon dan mengendalikan pertumbuhan).
Di telinga
tedapat ratusan titik biologis yang akan menurunkan tekanan darah dan
mengurangi sakit.
Dibandingkan
refleksologi yang hanya berfungsi menyembuhkan, keutamaan wudhu yang lain
adalah sangat efektif untuk mencegah masuknya bibit penyakit.
Menurut dr. M.
Aron Pase, kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya
membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun,
radiasi,serta mengatur suhu tubuh.
Selain itu,
kulit berfungsi sebagai ekskresi (tempat pembuangan dari zat-zat yang tak
berguna melalui pori-pori), serta media komunikasi antarsel saraf untuk
rangsang nyeri, panas, sentuhan dan tekanan.
Mengingat
demikian besar fungsi kulit, maka kestabilannya begitu bermakna. Kestabilan
kulit ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci merupakan
salah satu metode menjaga kestabilan tersebut.
Dengan bersuci berarti
terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir dan juga
lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit, rongga
mulut, hidung, telinga).
Membasuh
wajah bisa meremajakan sel-sel kulit muka, dan membantu mencegah munculnya
keriput. berkumur-kumur dalam bersuci berarti membersihkan rongga mulut dari
penularan penyakit.
Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara
sela gigi yang jika tidak dibersihkan (dengan berkumur-kumur atau menyikat
gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur
secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari kita
telah mencegah infeksi gigi dan mulut.
Istinsyaq
berarti menghirup air dengan lubang hidung, mealui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung
(nasofaring). Fungsinya adalah untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang
tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.
Selaput dan
lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Berapa kali kita terserang flu dalam setahun? Dengan istinsyaq, insya allah kuman infeksis
aluran pernapasan akut (ISPA), seperti flu dapat dicegah. Bisa dibayangkan,
berapa kali lebih banayk kita terserang flu jika tidak ada syariat wudhu?!
Begitu pula
dengan pemebrsihan telinga, sampai dengan pensucian kaki beserta elapak kaki
yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi kuman.
Dari sudut
pandang pengobatan medis, Mukhtar Salem dalam bukunya Prayers: a Sport for the
ody and Soul menjelaskan bahwa wudhu juga bisa mencegah kanker kulit.
Jenis
kanker ini, lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari
menempel dapat terserap oleh kulit, terutama pada bagian tubuh yang kadang
tidak terlindungi pakaian.
Maka,
kepala beserta rambut, hidung, mlut, telinga, tangan hingga siku, dan kaki
hingga pergelangan, semuanya sering terpapar lingkungan luar. Maka, cara paling
efektf menjauhkan risiko ini adalah dengan membersihkannya secara rutin lewat
berwudhu.
Wallahu
a’lam bishshowab.
Disalin ulang dari buku: Super Health, Gaya hidup sehat Rasululllah, Egha Zainur Ramadhani (FK-UGM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar