Alangkah
Bagusnya Akhlak Penderma
Anakku…
Masih ingat
siapa shahabat yang digelari dengan sebutan Al-Fayyadh? Ya, Tolhah bin
Ubaidillah radiyallahu ‘anhu. Ia begitu masyhur dengan sifat dermawan dan
kebaikannya.
Ada lagi
kisah shahabat yang murah hati. Namanya Qois. Putera Sa’ad bin Ubadah
rodhiyallahu ‘anhu. Suatu hari Qois sakit. Namun tidak ada yang menjenguknya.
Ia
bertanya-tanya. Mengapa?
Ternyata
saudara-saudaranya merasa malu karena mereka mempunyai hutang kepada Qois.
Akhirnya ia menyuruh orang mengumumkan, barangsiapa yang berhutang pada Qois,
maka ia telah bebas dari hutangnya.
Sehingga
pintu rumah Qois terbongkar, karena banyaknya orang yang menjenguknya.
Tentulah
kalian tahu, betapa dermawannya Rosululloh shalallahu ‘alaihi wasallam bukan?
Jabir
radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Tidak
pernah Rosululloh shalallahu ‘alaihi wasallam dimintai sesuatu kemudian beliau
berkata tidak.” (HR. Bukhari & muslim).
Pernah
Rosululloh shalallahu ‘alaihi wasallam memberi kambing pada seseorang. Jumlah kambing
itu memenuhi lembah di antara dua gunung.kemudian orang tersbut kembali kepada
kaumnya.
Ia mengajak
mereka masuk islam. Ia melihat bagaimana Rosululloh shalallahu ‘alaihi wasallam
tidak khawatir menjadi miskin dengan pemberian beliau.
Rosululloh
shalallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan. Terlebih di
bulan romadhon. rosululloh shalallahu ‘alaihi wasallam adalah teladan bagi
kita. Demikian pula para shohabat.
Sepanjang
masa, orang-orang yang dermawan akan selalu memiliki kedudukan di tengah-tengah
manusia . kemurahan hati senantiasa menjadi buah bibir orang-orang.
Di masa
jahiliyah dulu, seseorang dianggap mulia bila mau memberi makan orang miskin
dan menjamu tamu.
Anakku,
-semoga Alloh memuliakanmu dengan ilmu dan amal-janganlah takut untuk memberi,
karena Alloh akan mengganti pemberianmu.
Dan apa
yang engkau infakkan, maka Alloh akan menggantinya. Dan Alloh adalah
sebaik-baik pemberi rizki.” (SUrat Saba ayat 39 )
Yaitu Alloh
akan menggantinya di dunia, sedangkan di akhirat Alloh akan menggantinya dengan
balasan kebaikan dan pahala. Bila engkau berinfak, Alloh akan memberikan rizki
kepadamu pula.
Orang-orang
mengatakan, “Ada peribahasa tangan di atas lebih baik daripada tangan di
bawah.”
Itu bukan
peribahasa. Itu adalah hadits Rosululloh shalallahu ‘alaihi wasallam.
Diriwayatkan Imam Muslim. Banyak-banyaklah memberi dan berbagi. Bukankah engkau
takut akan panasnya api neraka? Rosululloh shalallhu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Berlindunglah
kalian dari api neraka walaupun hanya dengna sedekah separuh kurma.”
(Muttafaquun ‘alaihi)
Terlebih
lagi bila engkau berinfak di jalan Alloh. Alloh akan melipatgandakan pahalamu.
Anakku,
sifat dermawan memiliki pengaruh yang sangat besar pada manusia.
Bila ibumu
memberimu sepotong kue, atau sekantung kacang, bagilah kepada adik, kakak, atau
teman-temanmu. Insya Alloh engaku akan mendapati mereka lebih sayang dan suka
kepadamu.
Lalu bila
engkau tidak memiliki apapun?
Kedermawanan
bukan hanya dengan memberi harta benda. Toh engkau bisa memberikan senyuman dan
wajah yang ceria pada saudaramu.
Engkau bisa
mencurahkan berbagai kebaikan. Menyebarkan salam, membantu orang lain,
mengajarkan ilmu, semuanya adalah kedermawanan.
Bila engkau
merasa cukup dengan pemberian Alloh, itu juga kemuliaan.
Anakku sayang,
perlu engkau ingat, memberi dan berbagi buka untuk berbangga diri. “Ini lho,
aku dermawan…”, bukan pula untuk mendapatkan pujian, bukan pula untuk mencari
kedudukan, bukan pula untuk mendapatkan balasan kebaikan dari teman.
“Dan
tidaklah engaku menginfakkan sesuatu melainkan karena mencari wajah Alloh.” (Al
Baqoroh ayat 272).
Camkan di
dadamu, keinginan untuk mendapatkan ridho Alloh, keinginan untuk berjumpa
dengan Alloh dan melihat-Nya nanti di hari pembalasan, serta di surga.
Bila engkau
ingin berjumpa dengan penciptamu, banyak-banyaklah beramal sholih, diantaranya
dengan sedekah….
Anakku,
-semoga Alloh ta’ala membaguskan akhlakmu- jadilah anak yang murah hati dan
ikhlas dalam memberi. Barokallahu fiikum…
Wallahu
a’lam bishshowab
Sumber: saduran dari majalah Bunayya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar