Jumat, 13 Desember 2013

Rukuk



Gerakan ini dilakukan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dengan meletakkan kedua tangan pada kedua lutut,, merenggangkan jari-jari, kemudian tenang sampai ruas tulang belakang mantap di tempatnya (HR. Ibnu Khuzaimah).

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam juga meluruskan dan meratakan punggungnya (HR. Baihaqi) sehingga bila air dituangkan di atas punggung beliau shalallahu ‘alaihi wasallam, air tersebut tidak bergerak (HR. at-thabrani)..

Rukuk adalah membengkokkan tulang belakang, dan meluruskannya pada posisi tersebut, meregangkan antara tulang dan otot punggung.

Meletakkan tangan pada lutut seraya meluruskan tulang bealkang dan menahannya juga memperlancar perdarahan dan aliran getah bening. Karena itu, makanan bagi tulang belakang beserta ligament dan otot pendukungnya terjamin, sebagaimana halnya dengan pemberantasan berbagai penyakit oleh kelenjar getah bening yang dimiliki setiap keping tulang belakang.

Menahan rukuk dengan tuma’ninah, memberikan waktu kerja bagi semua system, adalah sunnah karena bacaan yang mengagungkan-Nya diucapkan setelah tulang belalkang lurus.

Ujung-ujungnya adalah tualng belakang yang sehat serta rinagn pekerjaannya. Penghematan akan terjadi karena sel tulang yang kadaluwarsa berkurang. Selain itu, rukuk adalah latihan untuk mencegah keluhan prostat. Penekanan kandung kencing oleh tulang belakang dan tulang kemaluan akan melancarkan kemih.

Lebih jauh, Aliah BP hasan dalam bukunya, Pengantar Psikologii Kesehatan Islami, mengatakan bahwa rukuk meruapkan salah satu metode untuk menguatkan otot-otot pada persendian kaki yang dapat meringankan tegangan pada lutut; ketika rukuk, seseorang meregangkan otot punggung sebelah bawah, otot paha, dan otot betis secara penuh. Tekanan akan terjadi pada otot, lambung, perut dan ginjal, sehingga darah akan terpompa ke atas tubuh.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar