Rabu, 11 Desember 2013

Kisah anak sholih 2




Kerendahan hatimu, kemuliaan yang hakiki
 


Anakku, pernahkah terlintas di dalam pikiranmu, bahwa engkau lebih baik, atau lebih mulia, lebih hebat, lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih segala-galanya dibanding teman-temanmu?

Terkadang syaithon melemparkan kebusukan-kebusukan seperti itu ke dalam hatimu. Na’udzu billah min dzalika.

Kedudukan orangtuamu tidak bisa kau banggakan. Tidak pula kekayaanmu. Tidak pula asal sukumu. Tidak pula kecerdasan dan kelebihan fisikmu. Semua iut bukan milikmu, dan tidak berasal dari daya upayamu semata. Hendaknya engkau bertawadhu!

Apakah itu tawadhu?

Tawadhu adalah engkau tunduk kepada kebenaran, terikat padanya, menerima kebenaran itu dari orang yang menyampaikannya baik ketika engkau merasa senang atau tidak.

Engkau merendah di hadapan orang lain. Engaku lembut terhadap orang-orang di sekitarmu, engkau tidak merasa mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan orang lain, dan engkau tidak merasa bahwa orang lain membutuhkanmu.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendahkan diri, sehingga salah seorang dari kalian tidak membanggakan diri di atas yang lain. Dan tidak mendholimi yang lain.” (HR. Muslim)

Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, menghasung kita untuk menetapi sikap merendahkan hati kepada sesama kaum mukminin. Dan menjauhi kesombongan.

Sikap rendah hati adalah salah satu sebab tersebarnya keadilan dan kebaikan di antara manusia. Sebaliknya keangkuhan membuahkan sikap saling berbangga, yang berujung pada kezhaliman.

Namun, bukan berarti engkau harus merasa rendah di ahdapan orang yang memiliki harta, semata-mata dia memiliki harta.

Tawadhu yang terpuji adalah engkau tidak meremehkan dan merendahkan hamba-hamba Alloh. Merendahkan saudaramu sesama muslim adalah suatu dosa.

Anakku, Alloh mengabarkan kepada kita, bacalah:

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kami menjadikan kalian dari satu laki-laki dan satu wanita. Dan kami menjadikan kalian berbagai suku bangsa dan kabilah agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Alloh adalah yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al Hujurat ayat 13)

Wallahu a’lam bishshowab
Sumber: saduran dari majalah Bunayya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar