Kerendahan hatimu, kemuliaan
yang hakiki
Anakku,
pernahkah terlintas di dalam pikiranmu, bahwa engkau lebih baik, atau lebih
mulia, lebih hebat, lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau
lebih segala-galanya dibanding teman-temanmu?
Terkadang
syaithon melemparkan kebusukan-kebusukan seperti itu ke dalam hatimu. Na’udzu
billah min dzalika.
Kedudukan
orangtuamu tidak bisa kau banggakan. Tidak pula kekayaanmu. Tidak pula asal
sukumu. Tidak pula kecerdasan dan kelebihan fisikmu. Semua iut bukan milikmu,
dan tidak berasal dari daya upayamu semata. Hendaknya engkau bertawadhu!
Apakah itu tawadhu?
Tawadhu
adalah engkau tunduk kepada kebenaran, terikat padanya, menerima kebenaran itu dari
orang yang menyampaikannya baik ketika engkau merasa senang atau tidak.
Engkau
merendah di hadapan orang lain. Engaku lembut terhadap orang-orang di
sekitarmu, engkau tidak merasa mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan orang
lain, dan engkau tidak merasa bahwa orang lain membutuhkanmu.
Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya
Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendahkan diri, sehingga
salah seorang dari kalian tidak membanggakan diri di atas yang lain. Dan tidak
mendholimi yang lain.” (HR. Muslim)
Nabi
Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, menghasung kita untuk menetapi sikap
merendahkan hati kepada sesama kaum mukminin. Dan menjauhi kesombongan.
Sikap
rendah hati adalah salah satu sebab tersebarnya keadilan dan kebaikan di antara
manusia. Sebaliknya keangkuhan membuahkan sikap saling berbangga, yang berujung
pada kezhaliman.
Namun,
bukan berarti engkau harus merasa rendah di ahdapan orang yang memiliki harta,
semata-mata dia memiliki harta.
Tawadhu
yang terpuji adalah engkau tidak meremehkan dan merendahkan hamba-hamba Alloh.
Merendahkan saudaramu sesama muslim adalah suatu dosa.
Anakku,
Alloh mengabarkan kepada kita, bacalah:
“Wahai
sekalian manusia, sesungguhnya kami menjadikan kalian dari satu laki-laki dan
satu wanita. Dan kami menjadikan kalian berbagai suku bangsa dan kabilah agar
kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Alloh
adalah yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.” (Al Hujurat ayat 13)
Wallahu
a’lam bishshowab
Sumber: saduran dari majalah Bunayya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar