RASIO
KEUANGAN
PENDAHULUAN
Definisi Rasio keuangan
Rasio keuangan adalah alat untuk menganalisis
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dengan menggunakan berbagai laporan keuangan
terutama neraca, dan laba rugi,
Rasio Keuangan saat perusahaan dalam kondisi
normal
Rasio
keuangan yang umum digunakan pada saat perusahaan dalam kondisi normal
Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) dengan aktiva
lancarnya.
Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
finansialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Rentabilitas
Rentabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam
menhasilkan laba selama periode tertentu.
Rasio keuangan yang membutuhkan perhatian
khusus saat perusahaan dalam kondisi krisis
Untuk
perusahaan yang sedang mengalami krisis, ada beberapa rasio keuangan yang harus
diawasi dengan ketat, terutama pegukuran aktivitas dan likuiditas akun-akun di
kelompok aktiva lancar (current assets), dengan menggunakan rasio:
Satu, Rasio
piutang (accounts receivable ratio)
Perputaran
piutang (account receivable turn over) adalah
Usaha untuk mengukur seberapa
sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun.
Dua, Rasio
persediaan ((inventory ratio)
Perputaran persediaan adalah usaha untuk mengukur seberapa
sering persediaan terjual dalam setahun. Jika perusahaan memiliki banyak barang
persediaan, itu artinya sebagian kas tertimbun dan mengendap dalam bentuk
barang persediaan.
Tiga, Siklus
operasi (operating cycle)
siklus operasi (operating cycle) suatu
perusahaan adalah jumlah hari yang dibutuhkan untuk
mengkonversikan barang persediaan dan piutang menjadi kas (masuk).
TUJUAN
Menetapkan rasio keuangan sebagai alat ukur
(analisis) kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, dan sebagai alat untuk
mendorong produktivitas perusahaan.
RASIO
KEUANGAN YANG DIGUNAKAN PT SEIGAKU
Rasio likuiditas
Quick
Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan X 100%
Kewajiban Lancar
Rasio Solvabilitas
Total
Debt to equity Ratio = Total Hutang X 100%
Ekuitas
Rasio Rentabilitas
Untuk
melihat efektivitas penggunaan aktiva terhadap penjualan.
Perputaran
Penjualan = Penjualan
Total Aktiva
Untuk
mengukur kemampuan modal sendiri menghasilkan laba
Rentabilitas
modal sendiri = Laba Usaha a
Modal sendiri
Rasio Piutang
Rasio
Perputaran piutang (Accounts receivable turnover ratio):
Rasio
perputaran piutang = Penjualan kredit netto
Rata-rata
piutang
Ada
2 cara untuk mendapatkan rata-rata piutang:
Rata-rata piutang = saldo piutang awal + saldo piutang
akhir
2
Rata-rata piutang = saldo setiap bulan
12
Waktu rata-rata penagihan (average
collection ratio):
Waktu rata-rata penagihan piutang =
365 5
Rasio perputaran
piutang
Rasio persediaan
Rasio
perputaran persediaan = Harga pokok penjualan
Rata-rata
persediaan
Persediaan rata-rata = Saldo persediaan awal + saldo persediaan
akhir
2
Usai rata-rata persediaan = 365 5
Rasio perputaran
persediaan
Siklus operasi
Siklus Operasi = Usia
Rata-rata Persediaan + Waktu Rata-rata penagihan Piutang
ALTERNATIF TINDAKAN SAAT KRISIS
Rasio Piutang
rasio
perputaran yang tinggi mencerminkan kualitas piutang yang semakin baik. Tinggi
rendahnya perputaran piutang tergantung pada besar kecilnya modal yang
diinvestasikan dalam piutang. Makin cepat perputaran piutang berarti semakin
cepat modal kembali. Tingkat perputaran piutang suatu perusahaan dapat
menggambarkan tingkat efisiensi modal perusahaan yang ditanamkan dalam piutang,
sehingga makin tinggi perputaran piutang berarti makin efisien modal yang
digunakan
Saat
krisis:
pengukuran
piutang paling tidak seminggu sekali, agar potensi masalah bisa diketahui
lebih awal, dan akhirnya tindakan lanjut (follow up) bisa dilakukan dengan
segera.
Evaluasi
kebijakan kredit yang mungkin terlalu longgar
Menelusuri
klien yang mengalami gangguan pembayaran, kemudian:
Menggencarkan usaha penagihan pada
klien yang mengalami gangguan
Menahan penyerahan barang
selanjutnya, hingga semua tagihan tuntas tertagih
Rasio persediaan
Jika perusahaan memiliki banyak
barang persediaan:
Sebagian kas tertimbun dan
mengendap dalam bentuk barang persediaan.
Barang persediaan perlu dirawat
agar tidak mengalami kerusakan, perlu pengamanan yang cukup agar tidak menguap
(hilang).
Ada beban pemeliharaan yang akan
semakin membesar seiring dengan pertambahan jumlah barang persediaan yang
disimpan.
Jika perusahaan menyimpan barang
persediaan terlalu sedikit:
Saat menghadapi pesanan yang datang
tiba-tiba, akan menimbulkan biaya lebih dalam perolehan persediaan (biaya
pengiriman dengan, upah, dll).
Rasio
perputaran persediaan kecil
Rasio perputaran yang kecil,
menunjukkan perusahaan mengalami masalah dalam penjualan.
Lakukan penelusuran lebih jauh
untuk menemukan sumber masalahnya—barang apa yang sulit dijual? Mengapa sulit
dijual? Atau, apakah ada peningkatan jumlah barang cacat yang kemudian ditimbun
di gudang? Cacat apa? Atau ada barang penjualan yang dikembalikan oleh
pelanggan dalam jumlah banyak? Mengapa dikembalikan? Demikian seterusnya,
hingga masalah bisa teratasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar