Sabtu, 23 November 2013

Rasio Keuangan

RASIO KEUANGAN


PENDAHULUAN
Definisi Rasio keuangan
Rasio keuangan adalah alat untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dengan menggunakan berbagai laporan keuangan terutama neraca, dan laba rugi,

Rasio Keuangan saat perusahaan dalam kondisi normal
Rasio keuangan yang umum digunakan pada saat perusahaan dalam kondisi normal
Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) dengan aktiva lancarnya.

Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Rentabilitas
Rentabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam menhasilkan laba selama periode tertentu.

Rasio keuangan yang membutuhkan perhatian khusus saat perusahaan dalam kondisi krisis
Untuk perusahaan yang sedang mengalami krisis, ada beberapa rasio keuangan yang harus diawasi dengan ketat, terutama pegukuran aktivitas dan likuiditas akun-akun di kelompok aktiva lancar (current assets), dengan menggunakan rasio:

Satu, Rasio piutang (accounts receivable ratio)
Perputaran piutang (account receivable turn over) adalah  Usaha untuk  mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun.

Dua, Rasio persediaan ((inventory ratio)
Perputaran persediaan adalah usaha untuk mengukur seberapa sering persediaan terjual dalam setahun. Jika perusahaan memiliki banyak barang persediaan, itu artinya sebagian kas tertimbun dan mengendap dalam bentuk barang persediaan.

Tiga, Siklus operasi (operating cycle)
siklus operasi (operating cycle) suatu perusahaan adalah jumlah hari yang dibutuhkan untuk mengkonversikan barang persediaan dan piutang menjadi kas (masuk).


TUJUAN
Menetapkan rasio keuangan sebagai alat ukur (analisis) kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, dan sebagai alat untuk mendorong produktivitas perusahaan.

RASIO KEUANGAN YANG DIGUNAKAN PT SEIGAKU
Rasio likuiditas

Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan X 100%
                   Kewajiban Lancar


Rasio Solvabilitas
Total Debt to equity Ratio = Total Hutang X 100%
                               Ekuitas


Rasio Rentabilitas
Untuk melihat efektivitas penggunaan aktiva terhadap penjualan.
Perputaran Penjualan =   Penjualan
                        Total Aktiva


Untuk mengukur kemampuan modal sendiri menghasilkan laba
Rentabilitas modal sendiri =  Laba Usaha   a
                             Modal sendiri


Rasio Piutang
Rasio Perputaran piutang (Accounts receivable turnover ratio):
Rasio perputaran piutang = Penjualan kredit netto
                              Rata-rata piutang
Ada 2 cara untuk mendapatkan rata-rata piutang:
Rata-rata piutang = saldo piutang awal + saldo piutang akhir
                                      2

Rata-rata piutang = saldo setiap bulan
                            12

Waktu rata-rata penagihan (average collection ratio):
Waktu rata-rata penagihan piutang =             365         5     
                                    Rasio perputaran piutang


Rasio persediaan
Rasio perputaran persediaan = Harga pokok penjualan
                              Rata-rata persediaan
Persediaan rata-rata = Saldo persediaan awal + saldo persediaan akhir
                                           2
Usai rata-rata persediaan =            365             5     
                            Rasio perputaran persediaan

Siklus operasi
Siklus Operasi = Usia Rata-rata Persediaan + Waktu Rata-rata penagihan Piutang


ALTERNATIF TINDAKAN SAAT KRISIS
Rasio Piutang
rasio perputaran yang tinggi mencerminkan kualitas piutang yang semakin baik. Tinggi rendahnya perputaran piutang tergantung pada besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Makin cepat perputaran piutang berarti semakin cepat modal kembali. Tingkat perputaran piutang suatu perusahaan dapat menggambarkan tingkat efisiensi modal perusahaan yang ditanamkan dalam piutang, sehingga makin tinggi perputaran piutang berarti makin efisien modal yang digunakan

Saat krisis:
pengukuran piutang paling tidak seminggu sekali, agar potensi masalah bisa diketahui lebih awal, dan akhirnya tindakan lanjut (follow up) bisa dilakukan dengan segera.
Evaluasi kebijakan kredit yang mungkin terlalu longgar
Menelusuri klien yang mengalami gangguan pembayaran, kemudian:
Menggencarkan usaha penagihan pada klien yang mengalami gangguan
Menahan penyerahan barang selanjutnya, hingga semua tagihan tuntas tertagih

Rasio persediaan
Jika perusahaan memiliki banyak barang persediaan:
Sebagian kas tertimbun dan mengendap dalam bentuk barang persediaan.
Barang persediaan perlu dirawat agar tidak mengalami kerusakan, perlu pengamanan yang cukup agar tidak menguap (hilang).
Ada beban pemeliharaan yang akan semakin membesar seiring dengan pertambahan jumlah barang persediaan yang disimpan.

Jika perusahaan menyimpan barang persediaan terlalu sedikit:
Saat menghadapi pesanan yang datang tiba-tiba, akan menimbulkan biaya lebih dalam perolehan persediaan (biaya pengiriman dengan, upah, dll).

Rasio perputaran persediaan kecil
Rasio perputaran yang kecil, menunjukkan perusahaan mengalami masalah dalam penjualan.
Lakukan penelusuran lebih jauh untuk menemukan sumber masalahnya—barang apa yang sulit dijual? Mengapa sulit dijual? Atau, apakah ada peningkatan jumlah barang cacat yang kemudian ditimbun di gudang? Cacat apa? Atau ada barang penjualan yang dikembalikan oleh pelanggan dalam jumlah banyak? Mengapa dikembalikan? Demikian seterusnya, hingga masalah bisa teratasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar