Mengatasi luka bakar
Mungkin
kita pernah terkena luka bakar, tersiram air panas, terkena cipratan minyak goreng
panas, knalpot, atau yang lainnya.
Nah, ringkasan
di bawah ini, adalah salah satu tindakan pertama saat terkena luka bakar.
Untuk luka
kecil, seperti karena tersiram air panas, terciprat minyak panas, terkena
knalpot, luka itu cukup disiram dengan air bersih yang mengalir selama 20
menit, bukan direndam.
Cara ini
untuk menghilangkan panas dan mengurangi rasa nyeri.
Bila penyebab
luka bakar berupa bubuk, bersihkan dahulu bubuknya, baru sirami luka dengan air
mengalir.
Kompres
luka dengan kain kasa, jangan gunakan kapas atau bahan lain yang sekiranya bisa
menempel di kulit.
Gunakan air
biasa dengan temperatur kira-kira 200C, jangan gunakan air dingin
ataupun air es.
Penggunaan
air dingin atau perendaman luka akan
memicu kerusakan jaringan tubuh, dan luka yang semakin dalam akibat perubahan
suhu secara tiba-tiba.
Jangan
mengolesinya dengan sembarang cairan, misalnya, mengolesinya dengan oli, pasta
gigi, garam. Hal ini justru dapat menghambat penyembuhan dan meningkatkan
resiko infeksi.
Tanda
terinfeksi bakteri adalah demam, radang, dan luka mengeluarkan nanah.
Untuk luka
bakar yang parah, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan
penanganan khusus, karena bisa merusak jaringan kulit dan system kerja tubuh
lainnya.
Luka bakar
yang terjadi lebih dari 30% dari seluruh permukaan tubuh, termasuk kategori
kritis.
Semakin cepat
penanganannya, insya Allah semakin sedikit akibat yang ditimbulkan dari luka
bakar tersebut.
Dengan
penanganan yang tepat – bi idznillah, dengan izin Allah – semoga bisa
mengurangi rasa sakit dan menghilangkan bekas akibat luka bakar.
Sumber:
Tashfiyah edisi 17 Volume 02 1433/2012 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar