LAPORAN KEUANGAN INTERIM
PENDAHULUAN
Pengertian
Laporan Keuangan Interim
Laporan
keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua laporan
keuangan tahunan.
Laporan keuangan interim:
Harus
dipandang sebagai bagian integral dari laporan tahunan.
Dapat
disusun secara bulanan, triwulanan, atau
periode lain yang kurang dari setahun dan mencakup seluruh komponen laporan
keuangan sesuai standar akuntansi keuangan.
Penyajian
laporan keuangan interim
Laporan keuangan interim meliputi laporan
neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba rrugi dan dan saldo laba
interim, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan interim harus disajikan secara
komparatif dengan periode yang sams tahun sebelumnya.
Perhitungan laba rugi interim harus mencakup
periode sejak awal tahun buku sampai dengan periode interim terakhir yang dilaporkan
(year to date)
Laporan keuangan interim terakhir tidak perlu
disusun, karena pada dasarnya laporan keuangan tersebut dapat digantikan dengan
laporan keuangan tahunan.
Penyajian
neraca (balance sheet)
Neraca, secara umum, menyajikan
informasi mengenai kekayaan perusahaan dan klaim-klaim sehubungan dengan
kekayaan tersebut berupa utang atau kepemilikan saham oleh pihak luar (kreditur
dan pemegang saham).
Sekurang-kurangnya dalam neraca entitas
mengungkapkan:
Penyajian penggolongan aktiva sebagai lancar
dan tidak lancar
Penyajian penggolongan kewajiban sebagai
lancer dan tidak lancar
Aktiva tidak boleh diakui lebih dari yang
seharusnya
Kewajiban tidak boleh diakui kurang dari yang
seharusnya.
Penyajian
Laporan Laba Rugi (income statement)
Pelaporan biaya dan beban diklasifikasikan
dalam dua kelompok:
Biaya dan beban yang dapat dihubungkan
langsung dengan pendapatan
Biaya dan beban yang tidak berhubungan
langsung dengan pendapatan
Pada setiap akhir periode interim, perusahaan
harus membuat taksiran pajak penghasilan untuk dibebankan pada periode interim.
Pos luar biasa harus dilaporkan secara
terpisah dan dimasukkan dalam laporan laba rugi periode interim saat pos luar
biasa terjadi.
Penyajian
Arus Kas (cash flow statement)
Laporan
arus kas (cash flow statement)
adalah laporan yang memuat informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar,
akibat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, pada periode tertentu.
Definisi
di atas mengandung 3 hal mengenai laporan arus kas:
Pertama,
yang dilaporkan adalah transaksi kas, sehingga yang masuk laporan arus kas
adalah segala macam transaksi yang menggunakan kas, sedangkan transaksi non-kas,
tidak. Seperti: penjualan secara kredit, biaya penyusutan, dan lain sebagainya,
tidak masuk ke laporan arus kas.
Kedua,
yang dilaporkan adalah alirannya, dengan kata lain mutasinya (atau transaksinya).
Bukan saldo nya.
Ketiga,
transaksi kas yang dilaporkan dimulai dari tanggal tertentu (biasanya awal
periode buku) hingga tanggal tertentu lainnya (biasanya akhir periode buku).
Catatan
atas laporan keuangan
Apabila perusahaan melaporkan ringkasan
informasi keuangan pada tanggal laporan keuangan interim, data berikut
merupakan data minimum yang harus dilaporkan:
Pertama, Pendapatan atau penjualan kotor, beban,
estimasi pajak penghasilan, pos luar biasa (termasuk pengganti pada pajak
penghasilan yang terkait) pengaruh kumulatif perubahan akuntansi, perubahan
akuntansi dan laba bersih.
Kedua, Data laba bersih per saham untuk periode
interim yang dilaporkan
Ketiga, Pendapatan dan beban musiman
Keempat, Perubahan yang penting dalam taksian pajak
penghasilan
Kelima, Perubahan akuntansi
Keenam, Peubahan yang material pada unsur arus kas
TUJUAN
Menetapkan
prosedur kebijakan kredit yang konsisten sehingga dapat membantu manajemen
dalam menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien, memberikan pedoman
konsistensi pendekatan pada customer,
pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas perusahaan.
Referensi:
PSAK No. 3
Laporan Keuangan Interim
Jurnal
akuntansi keuangan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar