Sabtu, 23 November 2013

Laporan keuangan interim



LAPORAN KEUANGAN INTERIM

PENDAHULUAN
Pengertian Laporan Keuangan Interim
Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua laporan keuangan tahunan.

Laporan keuangan interim:
Harus dipandang sebagai bagian integral dari laporan tahunan.
Dapat disusun secara bulanan, triwulanan,  atau periode lain yang kurang dari setahun dan mencakup seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan.

Penyajian laporan keuangan interim
Laporan keuangan interim meliputi laporan neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba rrugi dan dan saldo laba interim, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan keuangan interim harus disajikan secara komparatif dengan periode yang sams tahun sebelumnya.

Perhitungan laba rugi interim harus mencakup periode sejak awal tahun buku sampai dengan periode interim terakhir yang dilaporkan (year to date)

Laporan keuangan interim terakhir tidak perlu disusun, karena pada dasarnya laporan keuangan tersebut dapat digantikan dengan laporan keuangan tahunan.

Penyajian neraca (balance sheet)
Neraca, secara umum, menyajikan informasi mengenai kekayaan perusahaan dan klaim-klaim sehubungan dengan kekayaan tersebut berupa utang atau kepemilikan saham oleh pihak luar (kreditur dan pemegang saham).

Sekurang-kurangnya dalam neraca entitas mengungkapkan:
Penyajian penggolongan aktiva sebagai lancar dan tidak lancar
Penyajian penggolongan kewajiban sebagai lancer dan tidak lancar
Aktiva tidak boleh diakui lebih dari yang seharusnya
Kewajiban tidak boleh diakui kurang dari yang seharusnya.

Penyajian Laporan Laba Rugi (income statement)
Pelaporan biaya dan beban diklasifikasikan dalam dua kelompok:
Biaya dan beban yang dapat dihubungkan langsung dengan pendapatan
Biaya dan beban yang tidak berhubungan langsung dengan pendapatan

Pada setiap akhir periode interim, perusahaan harus membuat taksiran pajak penghasilan untuk dibebankan pada periode interim.

Pos luar biasa harus dilaporkan secara terpisah dan dimasukkan dalam laporan laba rugi periode interim saat pos luar biasa terjadi.


Penyajian Arus Kas (cash flow statement)
Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang memuat informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar, akibat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, pada periode tertentu.
Definisi di atas mengandung 3 hal mengenai laporan arus kas:
Pertama, yang dilaporkan adalah transaksi kas, sehingga yang masuk laporan arus kas adalah segala macam transaksi yang menggunakan kas, sedangkan transaksi non-kas, tidak. Seperti: penjualan secara kredit, biaya penyusutan, dan lain sebagainya, tidak masuk ke laporan arus kas.
Kedua, yang dilaporkan adalah alirannya, dengan kata lain mutasinya (atau transaksinya). Bukan saldo nya.
Ketiga, transaksi kas yang dilaporkan dimulai dari tanggal tertentu (biasanya awal periode buku) hingga tanggal tertentu lainnya (biasanya akhir periode buku).

Catatan atas laporan keuangan
Apabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan pada tanggal laporan keuangan interim, data berikut merupakan data minimum yang harus dilaporkan:

Pertama, Pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan, pos luar biasa (termasuk pengganti pada pajak penghasilan yang terkait) pengaruh kumulatif perubahan akuntansi, perubahan akuntansi dan laba bersih.

Kedua, Data laba bersih per saham untuk periode interim yang dilaporkan
Ketiga, Pendapatan dan beban musiman
Keempat, Perubahan yang penting dalam taksian pajak penghasilan
Kelima, Perubahan akuntansi
Keenam, Peubahan yang material pada unsur arus kas

TUJUAN
Menetapkan prosedur kebijakan kredit yang konsisten sehingga dapat membantu manajemen dalam menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien, memberikan pedoman konsistensi pendekatan pada customer,  pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas perusahaan.



Referensi:
PSAK No. 3 Laporan Keuangan Interim
Jurnal akuntansi keuangan.com
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar