Sabtu, 23 November 2013

Piutang usaha





PIUTANG USAHA

PENDAHULUAN
Pengertian Piutang
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa atau pemberian kredit terhadap debitur.

Pengelompokkan umur piutang
Piutang merupakan klaim terhadap kas yang berasal dari individu/perusahaan lain. Pada umumnya piutang dibagi menjadi:
Piutang Dagangàberasal dari penjualan barang/jasa, dikumpulkan dalam 30-60 hari.
Piutang Weselàklaim atas instrumen kredit yang dikeluarkan, mensyaratkan adanya bunga, dikumpulkan dalam 60-90 hari.
Piutang lain-lainàpiutang bunga, uang muka karyawan

Metode penghapusan piutang tak tertagih

Metode Penghapusan Langsung (Direct Write Off-Method)
Dengan metode ini, piutang tak tertagih diakui dan langsung dihapus (write-off) pada saat piutang dianggap sudah tidak bisa ditagih lagi. Pengakuan dilakukan dengan cara mengkredit akun ‘Piutang Dagang’ dan mendebit akun ‘Biaya Piutang Tak Tertagih’ di sisi lainnya.

[Debit]. Biaya Piutang Tak Tertagih
[Kredit]. Piutang Dagang – PT. ABC

Metode penghapusan tidak langsung, (Pencadangan piutang tak tertagih-Bad Debt Allowance method)
Prinsip kesesuaian (matching principle) memandatkan agar setiap biaya dapat dihubungkan langsung dengan pendapatannya. Sehingga, biaya piutang tak tertagih mestinya juga dibebankan di periode yang sama saat pendapatan (dalam hal ini, penjualan) diakui. Metode ini menggunakan akun ‘Cadangan Piutang Tak Tertagih’.

Dalam pelaksanaannya, jika menggunakan metode pencadangan, setiap tahun buku perusahaan mengakui adanya cadangan piutang tak tertagih.

[Debit]. Biaya Piutang Tak Tertagih
[Kredit]. Cadangan Piutang Tak Tertagih 

Dengan dimasukannya jurnal tersebut, maka akun ‘Biaya Piutang Tak Tertagih’ akan muncul di Laporan Laba Rugi dalam kelompok biaya opersional, yang mengurangi laba perusahaan di periode yang sama, yaitu tahun 2011. Di sisi lainnya, akun ‘Cadangan Piutang Tak Tertagih’ akan muncul di Neraca sebagai kontra dari akun ‘Piutang Dagang’.

Di Neraca akan nampak sebagai berikut:
Piutang Dagang                                                      
Dikurangi: Cadangan Piutang Tak Tertagih
Nilai Bersih Piutang Dagang                              

Metode besarnya pencadangan Piutang Tak Tertagih
Ada 2 metode untuk menentukan besarnya cadangan piutang tak tertagih:

Persentase Penjualan
persentase yang diberlakukan secara tetap untuk setiap periode-nya. Dalam metode ini, perusahaan perlu menetapkan besarnya persentase yang akan digunakan dalam perhitungan. Besarnya persentase ditentukan berdasarkan pengalaman perusahaan di periode-peride sebelumnya, atau perusahaan melakukan benchmarking, (mencari data pembanding dari perusahaan-perusahaan sejenis).

Jurnal:
[Debit]. Biaya Piutang Tak Tertagih
[Kredit]. Cadangan Piutang Tak Tertagih 

Analisa Umur Piutang.
Metode ini menggunakan analisa umur piutang. Analisa dilakukan dengan membuat daftar piutang disertai dengan umur piutang (umur piutang yang sudah lewat tanggal jatuh tempo). Semakin jauh melampaui tanggal jatuh tempo, semakin tinggi potensinya menjadi tidak tertagih di masa yang akan datang.
Kedua metode ini, masih berupa cadangan yang angkanya pun masih berupa estimasi (perkiraan), belum sungguh-sungguh terjadi. Untuk itu, setiap periode saldo akun ‘Cadangan Piutang Tak Tertagih’ perlu diperhatikan.
Jika saldonya terus meningkat, maka sebaiknya perlu penghapusan atau diturunkan seiring kepastiannya (kepastian apakah benar-benar tak tertagih atau berhasil ditagih.
Pengakuan selisih pembayaran piutang

Ada beberapa cara untuk mengakui selisih pembayaran kelebihan piutang:
Diakui sebagai pendapatan lain-lain
Pendapatan yang tidak berasal dari aktivitas normal pada umumnya diakui sebagai Pendapatan Lain-lain. 

Diakui sebagai piutang bernilai negatif
Selisih kelebihan pembayaran tersebut ke pembelian berikutnya (jika klien setuju), maka selisih pembayaran tersebut diakui sebagai Piutang bernilai negative

Diakui sebagai kewajiban
Setiap transaksi dagang (baik yang komoditinya berupa produk maupun jasa,) pada dasarnya adalah proses pertukaran “hak” dan “kewajiban” atas sesuatu yang dipertukarkan.

Suatu pendapatan dapat diakui pada saat hak kepemilikan atas komoditi (barang/jasa) yang diperdagangkan berpindah dari penjual ke pembeli (bukan pada saat pembayaran.) dan selisih lebih pembayaran piutang dagang yang diterima adalah kewajiban, yang suatu saat nanti harus dikembalikan kepada yang punya hak, yaitu pelanggan. Sehingga selisih lebih pembayaran piutang dimasukkan ke kelompok kewajiban pada neraca.

TUJUAN
Menetapkan prosedur kebijakan piutang yang konsisten sehingga dapat membantu manajemen dalam menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien, memberikan pedoman konsistensi pendekatan pada customer,  pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas perusahaan.

KEBIJAKAN PIUTANG PT. SEIGAKU

Piutang diakui pada tanggal penerbitan invoice atau faktur pajak  keluaran.

Nilai piutang dicatat sebesar nilai realisasi bersih kas. Nilai ini diperoleh dari jumlah bruto tagihan dikurangi taksiran piutang tak tertagih.

Cadangan piutang ditentukan melalui metode tidak langsung, membuat pencadangan piutang tak tertagih dengan metode  analisa umur piutang.


Klasifikasi Piutang tak tertagih:




No
Klasifikasi
Umur piutang
% cadangan piutang tak tetagih
1
Piutang lancar
14 – 60 hari
0.5 %
2
Piutang kurang lancar
61 - 180 hari
10 %
3
Piutang diragukan
181 - 360 hari
50 %
4
Piutang macet
> 360 hari
100 %
  

Piutang dapat diubah menjadi piutang wesel, dengan mendebet piutang wesel dan mengkredit piutang.
Selisih pembayaran piutang usaha dan piutang dagang, dicatat sebagai Penerimaan uang muka pelanggan, dicatat di neraca pada kelompok kewajiban.

Referensi: jurnalakuntansikeuangan.com dan berbagai sumber




 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar